Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Monday, March 19, 2012

Tips pemilihan Tipe data

Sering kali kita lupa akan tipe data yang digunakan dalam pemrograman. Berikut ini adalah referensi tentang tipe data serta penjelasannya yang digunakan dengan bahasa C.

1.   Tipe data bilangan bulat
Ada beberapa tipe data standar yang digunakan untuk data bilangan bulat.
Tipe Data
Memori
Format
Jangkauan Nilai
int
2 byte
%d/%i
-32.768 s/d 32.767
unsigned int
2 byte
%u
0 s/d 65.535
char
1 byte
%d/%i
-128 s/d 127
unsigned char
1 byte
%u
0 s/d 255
unsigned long
4 byte
%lu
0 s/d 4.294.967.295
long
4 byte
%ld/%li
-2.147.483.648 s/d 2.147.483.647



2.  Tipe data bilangan pecahan
Tipe data untuk bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Tipe Data
Memori
Format
Jangkauan Nilai
float
4 byte
%f
3.4*(10^-38) - 3.4*(10^+38
double
8 byte
%f
1.7*(10^-308) - 1.7*(10^+308)
long double  
10 byte
%lf
3.4*(10^-4932) - 1.1*(10^+4932)

Catatan:
Pemilihan tipe data harus hati-hati. Pertimbangkan jangkauan yang dimiliki oleh tipe data yang dipilih. Kesalahan dalam memilih tipe data akan menimbulkan suatu hasil yang tidak diperkirakan. Contoh :

int a=32000;
int b=769;
int c;
c=a+b;
printf(“%i + %i = %i\n”,a,b,c);

Jika program tersebut dijalankan, maka akan menghasilkan output seperti berikut :

32000 + 769 = -32767

Hal tersebut terjadi karena jangkuan nilai c sudah melebihi jangkauan nilai untuk sebuah tipe data int. Bila suatu variable telah melebihi jangkauan nilainya maka nilai variable tersebut akan berputar menjadi nilai minimalnya dan jika nilainya kurang dari minimal jangkauan nilainya maka variable tersebut akan terisi oleh bilangan maksimal tipe tersebut.

Nilai yang diharapkan
32767
32768
32769
Nilai pada variable C
32767
-32768
-32767

No comments:

Post a Comment

Searching

 
“Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai), atau orang
yang belajar, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan
janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka" (H.R. Baehaqi)
Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)